Kamis, 28 Oktober 2010

Pertumbuhan Penduduk

Pertumbuhan penduduk ialah perkembangan jumlah penduduk suatu daerah atau negara. Jumlah penduduk suatu negara dapat diketahui melalui sensus, registrasi dan survei penduduk
Jumlah penduduk Indonesia sejak sensus pertama sampai dengan sensus terakhir jumlahnya terus bertambah.

Migrasi penduduk adalah perpindahan penduduk dari tempat
yang satu ke tempat yang lain. Dalam mobilitas penduduk terdapat
migrasi internasional yang merupakan perpindahan penduduk yang
melewati batas suatu negara ke negara lain dan juga migrasi internal
yang merupakan perpindahan penduduk yang berkutat pada sekitar
wilayah satu negara saja.

Urbanisasi adalah perpindahan penduduk dari desa atau daerah
ke kota. Urbanisasi terjadi karena adanya anggapan bahwa kota adalah
tempat untuk merubah nasib, tempat untuk mencari penghidupan yang
lebih baik dan tempat untuk mencari kesenangan.
Urbanisasi merupakan salah satu indikator dari tingkat
kemajuan ekonomi suatu negara atau wilayah. Persebaran penduduk
yang tidak merata antara desa dengan kota akan menimbulkan berbagai
permasalahan kehidupan sosial kemasyarakatan.

Ada beberapa hal yang menyebabkan terjadinya urbanisasi di
Indonesia, diantaranya :
• Faktor Penarik Terjadinya Urbanisasi
1. Kehidupan kota yang modern dan mewah
2. Sarana dan prasarana kota yang lebih lengkap
3. Banyak lapangan pekerjaan di kota
4. Di kota banyak gadis cantik dan laki-laki ganteng
5. Pengaruh buruk sinetron Indonesia
6. Pendidikan sekolah dan perguruan tinggi jauh lebih baik dan
berkualitas
• Faktor Pendorong Terjadinya Urbanisasi
1. Lahan pertanian yang semakin sempit
2. Merasa tidak cocok dengan budaya tempat asalnya
3. Menganggur karena tidak banyak lapangan pekerjaan di desa
4. Terbatasnya sarana dan prasarana di desa
5. Diusir dari desa asal
6. Memiliki impian kuat menjadi orang kaya

Penduduk dunia saat ini telah mencapai lebih dari 6 miliar,
dimana di antara jumlah tersebut, 80 persen tinggal di negara-negara
berkembang. Sementara itu, United Nations (2001) memproyeksikan
bahwa penduduk perkotaan di negara-negara berkembang terus
meningkat dengan rata-rata pertumbuhan 2,4 persen per tahun. Angka
ini merupakan dua kali lipat angka pertumbuhan penduduk total negaranegara
berkembang pada umumnya, yakni sekitar 1,2 persen. Meski
penduduk perkotaan di negara-negara maju juga meningkat dengan
angka pertumbuhan yang lebih besar daripada angka pertumbuhan
penduduk totalnya, dan juga angka urbanisasinya jauh lebih besar
daripada negara-negara berkembang, pertumbuhan perkotaan di negaranegara
berkembang tetap lebih cepat disertai dengan meningkatnya
penduduk perkotaan secara absolut.
Sensus Penduduk 2000 menunjukkan bahwa jumlah penduduk
perkotaan di Indonesia telah mencapai lebih dari 85 juta jiwa, dengan
laju kenaikan sebesar 4,40 persen per tahun selama kurun 1990-2000.
Jumlah itu kira-kira hampir 42 persen dari total jumlah penduduk.
Mengikuti kecenderungan tersebut, dewasa ini (2005)
diperkirakan bahwa jumlah penduduk perkotaan telah melampaui 100
juta jiwa, dan kini hampir setengah jumlah penduduk Indonesia tinggal
di wilayah perkotaan. Hal ini tentu saja berdampak sangat luas pada
upaya perencanaan dan pengelolaan pembangunan wilayah perkotaan.
Meningkatnya proporsi penduduk yang tinggal di perkotaan
dapat berarti bahwa penduduk berbondong-bondong pindah dari
perdesaan ke perkotaan, atau dengan kata lain penduduk melakukan
urbanisasi.
Secara demografis sumber pertumbuhan penduduk perkotaan
adalah pertambahan penduduk alamiah, yaitu jumlah orang yang lahir
dikurangi jumlah yang meninggal; migrasi penduduk khususnya dari
wilayah perdesaan (rural) ke wilayah perkotaan (urban); serta
reklasifikasi, yaitu perubahan status suatu desa (lokalitas), dari lokalitas
rural menjadi lokalitas urban, sesuai dengan kriteria yang ditetapkan
dalam Sensus oleh Badan Pusat Statistik.
Pertambahan penduduk alamiah berkontribusi sekitar sepertiga
bagian sedangkan migrasi dan reklasifikasi memberikan andil dua per
tiga kepada kenaikan jumlah penduduk perkotaan di Indonesia, dalam
kurun 1990-1995. Dengan kata lain migrasi sesungguhnya masih
merupakan faktor utama dalam penduduk perkotaan di Indonesia.
Kegiatan industri dan jasa di kota-kota tersebut yang semakin
berorientasi pada perekonomian global, telah mendorong
perkembangan fisik dan sosial ekonomi kota, namun semakin
memperlemah keterkaitannya (linkages) dengan ekonomi lokal,
khususnya ekonomi perdesaan.
Dampak yang paling nyata hanyalah meningkatnya permintaan
tenaga kerja, yang pada gilirannya sangat memacu laju pergerakan
penduduk dari desa ke kota.

Usaha yang harus dilakukan pemerintah untuk mengatasi pertambahan penduduk antara lain : 
1. Memperluas lapangan kerja melalui industrialisasi
2. Melaksanakan program Keluarga Berencana (KB)
3. Meningkatkan produksi pangan sesuai kebutuhan penduduk
4. Melaksanakan program transmigrasi
5. Menambah sarana pendidikan dan perumahan sederhana 


Tidak ada komentar:

Posting Komentar